No Telp. +62-21 29563045 | Email : sales@testindo.com

Uni Eropa Lebih Maju Untuk Pengujian Emisi


Mobil-mobil yang terdapat di Australia memakai bahan bakar 23%  lebih banyak daripada yang di informasikan dari suatu laporan Australian Automobile Association, yang pun mengklaim bahwa mobil listrik hibrida ramah lingkungan menerbitkan gas lokasi tinggal kaca 4x lebih tidak sedikit daripada yang di buatan oleh produsen.

Laporan mengenai pengujian emisi di jalan raya yang dikemukakan oleh perusahaan konsultan ABMARC guna menguji 30 mobil sejumlah 2x di jalan Melbourne. Metode yang diguanakan guna mengukur emisi dan konsumsi bahan bakar ialah Portable Emissions Measurement System (PEMS).

Mereka memutuskan bahwa dikomparasikan dengan batas pengujian di laboratorium, emisi NOx (emisi gas beracun) di jalan sudah melebihi 11 dari 12 kendaraan diesel, dan emisi karbon monoksida (yang tergolong gas beracun juga) telah mendahului 27% bensin yang sudah diuji kendaraannya.

Namun, yang menjadi pertimbangan utama disini ialah frase “perbandingan dengan batas pengujian laboratorium” sebab uji di jalan tidak dapat dibikin perbandingan secara langsung dengan pengujian di laboratorium, sebab beberapa dalil utama :

Bagaimana Mengukur Emisi Gas Buang Dari Kendaraan?


Australian Design Rules (ADR) memutuskan bahwa sebelum mempromosikan kendaraan model baru di pasaran, masing-masing produsen mobil atau truk di Australia mesti mengetes di antara dari model mobil itu untuk di tes di laboratorium.

Pengujian itu dilaksanakan dengan memakai engine dynamometer dan chassis dynamometer, guna engine dynamometer bakal mengukur tentang teknik pembakaran mesin secara langsung sampai-sampai meyakinkan emisi yang dikeluarkan mengisi standar atau tidak. Kalau dengan chassis dynamometer dengan teknik menghubungkan knalpot ke perlengkapan pengukuran emisi yang telah teruji keakuratannya, dan memakai kendaraan cocok dengan rutinitas yang diterangkan secara jelas.

Chassis Dynamometer bakal mensimulasikan situasi beban pada kendaraan pada ketika kendaraan dijalankan. Dalam praktik ketika ini, memakai New European Driving Cycle (NEDC). Cara ini untuk memahami kecepatan kendaraan dan laju kendaraan untuk masing-masing detik dari tes sekitar 20 menit.

Terdapat pengontrolan yang ketat dalam proses pengujian, dengan peraturan bagaimana dan kapan roda gigi mesti diubah, secara detail masing-masing menit dengan mematikan radio ketika lampu depan menyala. Kontrol yang paling ketat ini memungkinkan penguji untuk mencocokkan kinerja kendaraan yang bertolak belakang yang diukur pun pada sekian banyak laboratorium di semua dunia.

Namun, situasi yang sudah paling jelas ini mengakibatkan produsen tertentu memungkinkan sistem manajemen pada mesin mobil sudah tahu kapan mesti diuji dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih bersih. Contoh permasalahan yang sangat terkenal ialah skandal mobil VW teranyar yang memprovokasi jutaan kendaraan di semua dunia.

Meskipun siklus mengemudinya “baru” namun NEDC dirancang pada tahun 1980-an dan dirasakan telah ketinggalan jaman.


Menguji Emisi Dengan Mengendarai Langsung (Real Driving Emissions)


Untuk menanggulangi masalah ini, tes Real Driving Emissions (RDE) mulai dikembangkan. Tes RDE bakal mengukur polutan yang dikeluarkan oleh mobil ketika dijalankan. Bagi menjalankan tes RDE, mobil mesti dilengkapi dengan Portable Emissions Measurement System (PEMS).

PEMS ialah sebuah perlengkapan kompleks yang sedang di belakang mobil dan mengawasi polutan yang dikeluarkan kendaraan secara real time  ketika kendaraan digunakan.

Tes ini telah terbukti sangat bermanfaat dalam melengkapi kelemahan tes di laboratorium. Mereka dapat menjalankan kendaraan lebih lama (beberapa jam dikomparasikan dengan tes di laboratorium yang melulu 15-30 menit) dan bisa member informasi tentang kinerja emisi kendaraan secara jangka panjang. Meskipun tidak merubah tes yang dilaksanakan di laboratorium tetapi dapat memberikan informasi ekstra yang bermanfaat.

Persyaratan untuk mengerjakan RDE yakni meyakinkan bahwa mobil memiliki emisi rendah pada ketika dijalankan. Pada tahun 2021 Eropa bakal menjadi area kesatu di dunia yang mengenalkan pengujian jalan raya komplementer guna kendaraan baru.

Australia Beberapa Tahun Terakhir


Beberapa tahun kebelakang Australia masih di belakang Uni Eropa dalam urusan standar emisi kendaraan.

Standar emisi Euro menilai batas yang bisa diterima guna emisi gas buang kendaraan baru yang dipasarkan di UE. Australia mengenalkan standar emisi Euro 5 pada tahun 2016, dikomparasikan dengan Eropa yang telah mengenalkan pada tahun 2009. Pada saat tersebut Uni Eropa menghapus standar Euro 5 yang baru di tahun 2015.

Australia perlu mengerjakan upgrade untuk mengisi standar Euro 6 untuk menyerahkan kendaraan baru yang lebih efektif dalam segi emisi gas buang. Ini tergolong bagian dari evaluasi kelayakan jalan kendaraan. Dan akan menolong meyakinkan kedudukan perawatan kendaraan dan mengisi aturan perundangan Euro 6 RDE.

Berdasarkan keterangan dari laporan dari Australian Automobile Association yang sangat penting ialah kendaraan yang dipakai (kendaraan hibrida atau bukan) yang tergolong standar Euro 5 (atau yang lebih tua) merasakan kegagalan tes guna emisi.


Sampai Australia memodernisasi sistem pengujian kendaraan untuk mengisi standar internasional, bakal tetap paling sulit guna orang Australia sebab keinginan masyarakat melakukan pembelian kendaraan irit energi untuk menciptakan keputusan pembelian yang sesuai.

Artikel Asli Disini
Promosi Testindo Promosi Testindo Author

Popular Posts