Mengetahui Kinerja Mesin Dengan Pengujian Engine Dynamometer
10:54 AMEngine dynamometer ialah alat uji yang diterapkan untuk mengenal performa atau peforma dari mesin. ialah komponen atau tipe dari dynamometer. Dynamometer ialah alat uji kendaraan yang diterapkan untuk mengenal seberapa besar tenaga dan torsi yang dibuat oleh suatu engine atau kendaraan. Dynamometer mempunyai berjenis-jenis macam cocok dengan pemakaiannya serta sistem pengetesannya, kecuali engine dynamometer ada juga chassis dynamometer untuk pengujian kendaraan, transmission dynamometer untuk pengujian transmissi dan lainnya.
Kali ini, kita akan konsentrasi pada pembahasan mengenai engine dynamometer!
Engine Dynamometer
Engine dynamometer ialah alat uji yang bermanfaat untuk mengenal seberapa besar tenaga dan torsi yang dibuat oleh engine tanpa dikasih bobot. Jadi hasil pengujiannya murni ialah tenaga dan torsi yang dibuat mesin hal yang demikian. alat uji ini dipasang pada flywheel mesin sebagai input untuk menerima hasil pengujiannnya. Putaran dari flywheel yang terhubung dengan alat uji akan diteruskan untuk diproses oleh software dan data akuisisi yang kemudian hasil dari pengujian akan ditampilkan pada display monitor alat uji. Mempunyai berjenis-jenis variasi macam ada yang diperuntukkan untuk mesin2 kecil atau portable dan ada juga untuk engine engine besar dimana dibutuhkan pondasi dan metode yang rumit dalam pemasangannya. Berikut penjelasannya
Engine dynamometer terbagi atas 2 :
Portable engine dynamometer
Biasanya diterapkan untuk pengujian engine yang mempunyai ukuran serta spesifikasi yang tak terlalu besar. Kelebihannya penginstalasiannya lebih gampang, sebab tak perlu pemasangan pondasi untuk engine dan alat ujinya. Amat pantas diterapkan untuk pengujian engine-engine kecil. Padahal kelemahannya tak dapat diterapkan untuk pengujian engine yang mempunyai ukuran serta spesifikasi yang lebih besar.
engine dynamometer
Big Engine dynamometer
Diterapkan untuk pengujian big machine atau engine engine yang besar. Dimana dibutuhkan pondasi dalam pemasangan alat uji serta engine yang akan diuji.
engine dynamometer
Pemilihan engine dynamometer secara pas
Kecuali itu, dalam pemilihannya ada sebagian hal yang wajib dilihat diantaranya :
Macam Engine yang akan diuji
Ada banyak tipe engine yang ada mulai dari gasoline, diesel, petrol, turbo, electrik motor dan lainnya. Biasanya ada engine dynamometer dapat diterapkan untuk berjenis-jenis tipe engine, tapi ada juga produsen yang membikin engine dynamometer khusus misalnya untuk elektrik motor AC, ada dynamometer yang diwujudkan khusus untuk pengujiannya. Tetapi hendaknya dalam membeli alat uji kita menerangkan keperluan secara detail supaya dalam pemilihan alat uji serta aksesories yang perlu ditambahkan bisa dilaksanakan secara pas.
Spesifikasi optimal dan minimal yang akan di uji :
Dalam memilih alat uji secara pas, salah satunya kita wajib mengenal spesifikasi dari engine engine yang akan diuji. Muai dari spesifikasi minimal dan optimal dari pengujian hal yang demikian. Yang ini dilaksanakan sebab alat uji tentunya juga mempunyai Batasan dalam pengujiannya, alat uji juga mempunyai spesifikasi maksimum dan minimum dan kemudian bisa dikenal alat uji mana yang cocok dengan yang kita butuhkan.
Optional accessories atau aksesories tambahan
Dalam dynamometer ada sebagian sebagian aksesoris atau fitur tambahan yang disediakan apabila kita perlukan, cuma berfungsi sebagai pilihan apabila diperlukan, untuk itu kita juga perlu mengerti apa saja yang kita butuhkan dalam pengujiannya sehingga nantinya kita juga bisa mengembangkan efisiensi tarif.
Penjual yang mengerti dan tanggapan pesat.
Sebab lazimnya alat uji ini kebanyakan diproduksi diluar negeri, karenanya hendaknya dalam membeli engine dynamometer perlu dicari keagenan lokal yang mempunyai komunikasi yang bagus serta hubungan dengan produsen alat uji yang baik, sebab apabila ada keadaan sulit yang terjadi pada alat uji bagus pada ketika penginstalasian ataupun ketika pengujian, mereka bisa menolong menuntaskan keadaan sulit hal yang demikian secara pesat.
Training
Yakni hal yang paling penting dalam membeli alat uji ini, ketika ini ada juga yang memasarkan engine dynamometer di laman- laman online (lazimnya untuk alat uji yang kecil atau portable) yang dipasarkan dengan harga yang lumayan murah, tapi lazimnya mereka cuma memasarkan barang saja, tak disertai instalasi, commissioning serta trainingnya. Untuk itu, apabila belum expert dalam bidang ini, hendaknya membelinya via keagenan yang terpercaya dimana mereka telah disertai dengan hal- hal seperti pemasangan serta training.
Sebagian hal yang wajib dilihat dalam instalasi engine dynamometer
Dalam pengintalasiannya didalam ruang pengujian, ada sebagian hal yang dilihat dalam prosesnya, diantaranya :
Metode- metode yang dibutuhkan
Power supply yang tersedia untuk pengujian cukup dan stabil
Metode ventilasi ruangan
Metode pemasukan udara pada ruangan
exhaust metode pada ruangan
Ruang control pengujian yang terpisah dari ruang pengujian
Metode bahan bakar yang telah tersedia dan terisi dan telah bisa diterapkan
Compressed air system / metode udara bertekanan
Pemasangan alat uji dalam ruang pengujian
Dynamometer wajib terpasang pada lantai pengujian secara kokoh, seperti itu juga dengan drive shaft guard
Dudukan mesin wajib terpasang dengan benar dan bisa terhubung dengan alat uji
Koneksi air ke alat uji yang diwujudkan tak terbatas dan tak menghalangi atau mengendalikan pergerakan alat uji, serta pasokan air ke bak pendingin engine aliran dan tekanannya cocok dengan syarat
Dan masih banyak item – item lainnya yang wajib dilihat dalam pemasangan alat uji.
Sumber : Dynamometerindonesia
Mengenal MT-09, King Of Torque
10:30 AMMT-09, saat mendengar namanya pecinta otomotif pasti tak asing lagi dengan motor ini. Motor sport yang bernuansa naked bike yang memberikan keunggulan berupa torsi yang besar. Diproduksi oleh pabrikan Yamaha yang sudah memproduksi bermacam-macam ragam macam kendaraan yang sudah teruji kualitasnya bagus dari segi peforma ataupun ketahanan. Embel MT pada MT- 09 ialah singkatan dari Master Of Torque (rajanya torsi). Memandang dari hasil yang ditempuh oleh motor ini, rasanya gelar itu sesuai untuk dibatasi oleh motor ini, mengingat banyak ulasan positif dari pecinta motor yang sudah menjajal motor ini apalagi dari segi torsinya itu, banyak yang takjub dan puas dengan peforma motor ini. Lalu apa kekerabatan torsi pada MT- 09 dengan chassis dynamometer? Simak penjelasannya!
MT- 09 dibekali dengan mesin 3 silinder inline dengan macam crosspalne dengan kubikasi 847 cc yang cakap menhasilkan energi optimal sebesar 113.4 HP pada 10000 Rpm dan torsi optimal sebesar 87.5 pada 8500 Rpm. Dengan torsi hal yang demikian, MT- 09 cuma memerlukan waktu 3-4 detik untuk mencapai jarak dari 0 – 100 meter. Mempunyai perbandingan kompresi 11,5 : 1 dan metode bahan bakarnya telah memakai metode fuel injection. Variasi transmisinya manual 6 percepatan dengan jenis kopling multi wet clutch, assistand slipper clutch. Komponen handling, kendaraan ini telah memakai suspensi dengan jenis upside down ukuran 41 mm sehingga handling pada dikala tikungan dan kecepatan tinggi betul-betul bagus. Untuk memaksimalkannya, penyettingan terbagi menjadi redaman kompresi pada shock kanan dan rebound damping disebelah kiri.
chassis dynamometer
MT- 09 telah memakai quick shifter metode dan assist slipeer clutch yang memberikan pergantian gigi lebih halus dan responsive. Kecuali itu juga dilengkapi dengan ECS (electronic control system) yang bisa menyesuaikan dengan situasi jalan serta ada driving mode yang berupa opsi seperti mode A, STD dan B untuk menyesuaikan karakter energi mesin cocok yang di inginkan. Mode A(energi lebih responsive dan spontan), STD ( layak untuk riding harian), dan B (untuk situasi jalan yang berair dan licin). Dibagian keamanan berkendara, motor ini telah dilengkapi dengan traction control metode dan metode ABS. Sementara itu, dari segi tampilan motor ini memakai led twin headlight untuk memberikan kesan sangar atau hyper naked serta dibalut dengan style yang dinamis.
Lalu apa hubungannya dengan chassis dynamometer?
Chassis dynamometer ialah alat uji untuk mengenal seberapa besar energi dan tosi yang dijadikan oleh suatu kendaraan. Jadi energi dan torsi yang besra pada MT- 09 ini bisa dikenal dengan pengujian memakai chassis dynamometer. Sistem kerjanya secara biasa cukup simpel, motor diletakkan diatas alat uji dengan posisi ban kendaraan berada diatas roller dynamometer. Lalu motor digeber hingga menempuh limitnya dan roller dynamometer yang turut berputar meniru kecepatan roda akan mengirimkan sinyal atau hasil yang nantinya akan diproses oleh software dan data akuisisi. Chassis juga tersedia untuk kendaraan roda empat atau kendaraan beroda empat yang juga mempunyai jenis atau figur cocok dengan sistem pengujian yang kita inginkan.
Sumber : Dynamometerindonesia
Pengaruh Modifikasi Mesin Terhadap Tenaga Yang Dihasilkan
9:54 AMPada dikala kini ini, acap kali kita lihat beraneka contoh atau ragam kendaraan yang diwujudkan oleh beraneka brand kendaraan dengan bermacam-macam ragam spesifikasi yang ditawarkan cocok dengan peruntukannya, ada yang diperuntukkan untuk jalur perkotaan, medan yang ekstrim dan sebagainya. Meski demikian masih banyak pemilik kendaraan terutama pecinta otomotif yang kurang puas dengan kendaraannya melaksanakan ubahan atau modifikasi pada kendaraannya bagus dari segi tampilan ataupun peformanya. Ditambah lagi dengan adanya produsen yang menyediakan part after market untuk kendaraan hal yang demikian yang pelaksanaan pemasangannya gampang (Plug And Play). Part after market hal yang demikian pastinya diproduksi supaya memberikan perubahan peforma pada kendaraan. Tapi untuk mengenal seberapa besar peningkatan peformanya sepatutnya dikenal dengan memakai alat uji. Alat ujinya yakni chassis dynamometer.
Modifikasi kendaraan pastinya mempunyai pengaruh positif dan negatif. Imbas positifnya peforma kendaraan meningkat, dan pengaruh negatifnya ketahanan mesin akan berkurang dampak modifikasi hal yang demikian. akibat modifikasi kepada peningkatan peforma kendaraan tergantung pada modifikasinya. Seandainya modifikasi keseluruhan komponen mesin atau secara rumit tentunya akan menciptakan peforma yang diinginkan dan tentunya cocok dengan alur atau pelaksanaan cara kerja yang ideal. Tapi biasanya perubahan mesin secara rumit akan membikin ketahanan mesin berkurang, biasanya dilaksanakan untuk kendaraan balap seperti drag race, walaupun semi modifikasi dipakai untuk balapan dengan race yang panjang atau lama seperti road race dan modifikasi simpel seperti cuma melaksanakan ubahan ringan atau simple seperti ubahan pada metode bahan bakar, metode pengapian dan penggantian knalpot dipakai pada kendaraan yang bisa dipakai sehari hari.
Chassis dynamometer adalah alat uji yang dipakai untuk mengenal seberapa besar tenaga dan torsi yang diwujudkan oleh suatu kendaraan. Hasil pengujian dengan memakai alat ini benar-benar jitu dikarenakan pengujian dilaksanakan dengan kondisi segala bagian kendaraan telah terpasang seluruhnya atau kendaraan hal yang demikian telah siap jalan.
Chassis dynamometer pada kendaraan ada 2 ragam yakni :
Axle dynamometer adalah ragam alat uji yang sistem kerjanya alat uji dipasang pada axle atau as roda. Jadi roda kendaraan dipasang pada alat uji hal yang demikian. ragam alat uji ini dipakai pada kendaraan roda empat.
On wheel dynamometer walaupun on wheel dynamometer sistem kerjanya cukup gampang, ban kendaraan diletakkan diatas roller dynamometer atau ban kendaraan bergantung diatas roller dynamometer. Alat uji ini mempunyai beraneka ragam ragam cocok dengan peruntukkannya. Ada untuk kendaraan roda 2, untuk kendaraan ada untuk penggagas roda depan / belakang (2WD) dan untuk segala penggagas roda kendaraan (4WD).
Sumber : Dynamometerindonesia
Chassis Dynamometer Sebagai Alat Uji Kendaraan
9:32 AMDynamometer ialah alat yang diterapkan untuk menilai besar kekuatan dan torsi optimal dari suatu motor pada putaran mesin (Rpm) tertentu. dynamometer ada sebagian ragam, ada chassis dynamometer, engine dynamometer, transmission dynamometer. Dari hasil yang diperoleh karenanya dikenal apakah keadaan mesin masih cocok dengan spesifikasi atau tak. Jikalau keadaan mesin tak baik karenanya diberikan perlakuan pada mesin supaya hasil yang diperoleh lebih bagus.
Dynamometer juga diterapkan untuk mesin modifikasi seperti untuk balapan dan lainnya. Dengan dynamometer, didapat kabar pada ketika Rpm berapa ditempuh kekuatan dan torsi optimal sehingga diperoleh keadaan tepat bagi mesin hal yang demikian. Dynamometer juga menilai emisi gas membuang serta perbandingan bahan bakar dan udara (Air Fuel ratio) pada mesin.
Dynamometer terbagi 2 diantaranya :
Engine dynamometer(menilai kekuatan dan torsi via Flywheel mesin/ Engine stand)
Chassis Dynamometer(menilai kekuatan dan torsi mesin via axle roda atau ban kendaraan yang bergantung pada roller dynamometerdengan keadaan chassis dan mesin komplit terpasang seluruhnya.
Chassis Dynamometer ialah alat pengujian yang diterapkan untuk menilai kekuatan dan torsi optimal dari mesin dalam situasi mesin dan chassis kendaraan telah terpasang seluruhnya. Jadi hasil dari pengevaluasian pada alat ini bisa menonjolkan kekuatan dan torsi yang diperoleh sama dengan hasil yang diperoleh pada ketika kendaraan berjalan. Jadi diibaratkan lantai dynamometer sebagai jalan raya dan hasil yang didapat dari chassis dynamometer tak jauh berbeda / relatif sama dengan keadaan realnya. Alat ini betul-betul jauh berbeda dari engine dynamometer. Hasil yang didapat chassis dynamometer ialah keadaan kendaraan dengan muatan, padahal hasil dari engine dynamometer ialah keadaan mesin saja atau kekuatan dan torsi mesin tanpa muatan.
Menurut sistem kerjanya, Chassis Dynamometer terbagi 2 ragam diantaranya:
Axle dynamometer
Pada pengujian dengan memakai Axle Dynamometer, masing-masing Axle atau as roda kendaraan dikaitkan ke alat chassis dynamometer sebagai input dari pengujian kekuatan dan torsi yang diciptakan.
Chassis Dynamometer
On Wheel Dynamometer
Pada pengujian dengan memakai on wheel dynamometer, kendaraan berada diatas roda dengan masin-masing roda berada diatas roller dynamometer
chassis dynamometer
Chassis Dynamometer lazimnya diterapkan pada kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Kerap diterapkan pada workshop pengujian, maupun bengkel motor yang khusus dalam pengujian kendaraan. Kerap diterapkan untuk menguji kendaraan beroda empat ataupun motor untuk balapan ataupun kendaraan yang diterapkan sebagai pengujian, seperti memberi perlakuan untuk menghemat bahan bakar, mengurangi emisis gas membuang dan lain sebagainya. Jadi segala perlakuan yang dikasih pada kendaraan akan dikenal alhasil dari alat, apakah perlakuan hal yang demikian memberikan pengaruh yang signifikan atau tak.
Prinsip kerja pada alat ini betul-betul simpel yakni input data diciptakan dari axle roda yang disambungkan dengan alat chassis dynamometer atau dari roda yang bergantung pada roller pengujian. Ketika roda atau axle berputar, data pengujian akan ditampilkan pada display monitor dynamometer.
Kelebihan :
Bisa mengenal keadaan mesin mulai dari kekuatan, torsi, emisi bahan bakar, perbandingan bahan bakar dan lainnya
Mempermudah dalam settingan pengapian dan bahan bakar untuk menempuh peforma yang tepat
Data tampilan atau interface yang mempermudah dalam pembacaan hasil pengujian
Menghemat tarif, sebab bisa mengenal modifikasi yang dijalankan apakah memberikan hasil peforma yang lebih bagus atau tak.
Kiat Perawatan Chassis Dynamometer
apa saja perawatan yang semestinya dijalankan pada chassis dynamometer :
Pemeliharaan ruangan
Pemeliharaan ruangan meliputi pada kebersihan ruangan bagus sebelum ataupun setelah pengujian. sebab dalam ruang pengujian pasti tak terlepas dari hal hal seperti oli, bahan bakar dan yang lainnya. kalau pemeliharaan ruangan tak bagus, karenanya kecuali memberi pengaruh keadaan ruangan, alat uji juga memberi pengaruh keselamatan.
Pemeliharaan alat
Meliputi pada kebersihan alat dan penerapan alat pada ketika cara kerja pengujian.
Kebersihan alat uji
Sebab chassis dynamometer komponennya didominasi oleh besi, pelat baja atau sebagainya yang mengandung faktor karatan kalau tak dirawat atau dibersihkan, sehingga nantinya akan memperpendek usia penerapan alat uji. Untuk itu perlu dijalankan perawatan terprogram pada alat uji hal yang demikian.
Pemeliharaan alat uji
Dalam menjalankan pengujian kendaraan, hendaknya menjalankan cocok dengan prosedur yang sudah ditentukan. Sebab satu kelalaian bisa menyebabkan permasalahan yang lebih besar. Figur perilaku yang bisa menyebabkan permasalahan dalam pengujian yakni menjalankan pengereman pada roda kendaraan pada ketika kendaraan menjalankan pengujian atua roller dynamometer masih berputar. Selain ini tak boleh dijalankan sebab bisa menyebabkan terjadinya error atau kerusakan pada alat uji. Jadi pada ketika kendaraan sudah menempuh RPM optimal dan data pengujian sudah didapat, karenanya biarkan kendaraan stop dengan sendirinya tanpa adanya bantuan dari pengereman.
dan juga pengecekan keamanan sebelum pengujian kendaraan seperti keadaan sabuk pengaman untuk kendaraan, metode pendinginan pada ketika pengujian dan lainnya. Tenaga itu juga terdapat sebagian hal yang perlu dilihat dan semestinya dijalankan yang bisa diperhatikan dari buku tanda pengguanan alat uji.
Itulah kiat atau sebagian hal dalam menjalankan perawatan pada chassis dynamometer, meski nampak remeh tapi kalau dikesampingkan akan mengakibatkan permasalahan dan mengeluarkan tarif yang tinggi dalam koreksinya.
Parameter Hasil Pengujian Chassis Dynamometer
Dalam pengujian chassis dynamometer, ada sebagian output atau parameter yang didapatkan untuk mengenal keadaan dari kendaraan pengujian hal yang demikian. parameter – parameter tersbut dihasilkan sebagai rujukan atau hasil dari pengujian. ada sebagian parameter dalam pengujian chassis dynamometer , diantaranya :
Tenaga
Tenaga atau yang lebih kerap diketahui dengan power ialah daya yang diciptakan oleh kendaraan untuk menempuh kecepatan tertingginya atau daya yang diperlukan untuk menempuh top speed kendaraan hal yang demikian. kian besar kekuatan yang diciptakan oleh kendaraan karenanya top speed yang diciptakan oleh kendaraan akan kian besar juga. satuan kekuatan yakni HP (Horse Power) atau dapat juga Kw (Kilo Watt). Dengan pengujian chassis dynamometer, bisa dikenal berapa kekuatan yang diciptakan oleh kendaraan standar dan juga mengenal seberapa besar peningkatan power pada kendaraan yang sudah dimodifikasi dari situasi standarnya.
Torsi
Jikalau torsi yakni daya yang diperlukan oleh kendaraan dari situasi membisu hingga kendaraan bergerak. Lebih kerap diketahui dengan akselerasi, jadi torsi yakni daya permulaan dari kendaraan. Torsi yang besar akan menjadikan akselerasi yang tinggi, jadi torsi kendaraan yang besar akan dengan betul-betul gampang untuk menempuh kecepatan dari 0 – 100 km/jam cuma dalam sebagian detik saja. Satuan torsi yakni Nm (Newton Meter).
RPM
RPM / Revolutions per minute ialah satuan kecepatan yang diterapkan untuk menyuarakan kecepatan perputaran kepada sebuah sebuah sumbu. Jadi RPM pada kendaraan menonjolkan berapa putaran crankshaft dalam satu menit.tinggi RPM diterapkan untuk mengenal pada RPM berapa kendaraan menempuh kekuatan dan torsi optimal kendaraan.
AFR
Ratio Air Fuel Ratio (AFR) atau perbandingan campuran bahan bakar dan udara. AFR Ratio bermanfaat untuk mengenal apakah kwalitas campuran bahan bakar dan udara telah baik atau tak. Jikalau campurannya kurus karenanya daya yang diciptakan akan berkurang dan kadang kala akan menyebabkan detonasi atau ngelitik yang dikarenakan cara kerja pembakaran tak baik. Jikalau kalau campuran terlalu kaya karenanya akan meyebabkan kendaraan menjadi lebih boros, hasil pembakaran tak total sebab terdapat sisa pembakaran. Untuk itu perbandingan campuran bahan bakar dan udara semestinya tepat atau ideal.
Itulah sebagian parameter yang bisa dikenal dengan menjalankan pengujian kendaraan dengan memakai chassis dynamometer.
Sumber : Dynamometerindonesia