Dynamometer: fungsi, jenis, dan kegunaan
2:12 PM
Pentingnya
Dynamometer untuk uji kendaraan
Sebelum saya menjelaskan penting nya dynamometer untuk uji kendaraan lebih lanjut,terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu dynamometer?
Dynamometer
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tenaga (kekuatan) &
gaya puntir yang dihasilkan mesin pada kecepatan tertentu dengan tujuan
mendapatkan nilai Torsi dan Horse yang dihasilkan oleh mesin pada
RPM(Revolutions Per Minute) tertentu.
Lalu, apa manfaat utama penggunaan Dynamometer ?
Manfaat
utama dari alat dynamometer (dyno), adalah untuk mendapatkan nilai Torsi
(Torque) dan Horsepower (HP) yang dihasilkan oleh mesin pada RPM (Revolutions
Per Minute) tertentu!
Mengetahui
nilai Torsi dan Horsepower pada RPM
tertentu sangat penting diketahui bagi
para tuner dan pembalap agar tahu kondisi mesin yang digunakan.
Torsi
(Torque) Torsi yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Torque sebenarnya adalah
kekuatan berputar yang diartikan pula ‘rotational force’ atau ‘angular force’.
Torsi atau momen gaya adalah gaya untuk memutarkan suatu benda pada porosnya.
Maka torsi bisa diibaratkan sebagai gaya putar terhadap suatu benda. Contoh
penerapan torsi seperti pada saat memutar kunci untuk mengencangkan dan melepas
baut, membuka-menutup tutup botol, menggenjot pedal sepeda, dan menggerakkan
flywheel pada motor ruang bakar dalam mesin baik itu mobil atau sepeda motor.
Satuan
Torsi adalah Newton Meter atau lbs ft (‘pound feet). Dari definisi ini, maka
rumus Torsi adalah:
Torsi = F x r (F = satuan Newton, r =
satuan meter)
Torsi
diperlukan untuk menggerakkan benda dari posisi diam hingga bergerak. Seberapa
besarnya torsi berpengaruh pada percepatan perubahan posisi kendaraan dari
sebuah titik. Torsi pada ruang bakar terjadi pada saat proses langkah kompresi
campuran bahan bakar dan udara kemudian diberi pengapian sehingga terjadi
"magnitude ledakan" dalam ruang silinder. Hal itu kemudian mendorong
piston yang sedang berada pada titik mati atas (TMA) bergerak turun, yang mana
gaya turun ini menghasilkan tenaga untuk memutar poros engkol (crankshaft).
Selanjutnya, disalurkan melalui transmisi dan berbagai penghubung lainnya
menuju roda penggerak.
Bayangkan
sebuah mobil dalam jalanan menanjak atau muatan yang berat maka beban yang
dihasilkan terhadap roda dan mesin akan lebih besar karena derajat kemiringan
jalan memperbesar gaya gravitasi dan drag force (gaya gesek) yang diterima oleh
kendaraan. Dalam keadaan tersebut kendaraan membutuhkan nilai pijakan atau
torsi yang besar. Karena piston menerapkan prinsip engkol atau kerja
bolak-balik (reciprocal) yang memiliki gerak lingkar dan menyebabkan perubahan
sudut vektor yang menghasilkan perbesaran perubahan gaya seiring membesarnya
sudut vektor.
Horsepower
(HP)
Power
yang dihitung dengan satuan kW (Kilo watts) atau Horsepower (HP) mempunyai
hubungan erat dengan Torsi. Horsepower (HP) atau dalam bahasa Indonesia disebut
juga dengan Daya Kuda (DK), merupakan unit standard yang dihasilkan oleh James
Watt (penemu mesin uap) atas kemampuan rata-rata seekor kuda untuk memutar
penggilingan berradius 12 kaki (3.6576 m) sebanyak 144 kali dalam satu jam (2.4
putaran per menit). Menurut Watt kuda tersebut mampu menarik dengan gaya
sebesar 180 pound. Jadi berdasar observasi Watt dihasilkan rumus:
• Power = torque x angular speed
Rumus di atas adalah rumus dasarnya. Pada
engine rumusnya menjadi :
• Power = torque x 2 phi x rotational speed
(RPM)
Untuk
mengukur Power (kW) adalah:
• Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x
rotational speed (RPM) / 60000
• 6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60
detik, dan untuk mendapatkan kW = 1000 Watt.
Sedangkan
untuk mengukur Power (HP):
• Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational
speed (RPM) / 5252
Jadi
horsepower adalah kemampuan untuk mengusung beban selama periode tertentu.
Kemampuan mengusung beban seberat 33.000 pounds selama 1 menit dihitung sebagai
1 dk.
Jika
sebuah kendaraan berada di jalan datar, lalu kita menginjak pedal gas maksimal
untuk menghasilkan kecepatan, seberapa cepat kendaraan tersebut bisa bergerak
dalam hitungan detik (misal dari 0 – 60 km/j dalam 5 detik), maka di situlah
penerapan besaran horsepower.
Horsepower memiliki bahasa dan singkatan
di beberapa negara. Di Jerman disebut dengan Pferdestärke (PS), di Belanda
diknela dengan Paardenkracht (PK), di
Perancis disebut Chevaux (CH), sementara di Indonesia dikenal pula dengan Daya
Kudax(DK) .
Selain hal di atas manfaat atau peran yang dimiliki
oleh dynamometer diantaranya:
1.Bagi manufaktur kendaraan , digunakan untuk
quality control terhadap kendaraan hasil produksinya, untuk memastikan
kendaraan yang diproduksi sesuai standard yang ditentukan.
2.Bagi research & development, digunakan untuk
uji coba demi menghasilkan formula terbaik dari hasil rancangan mereka, baik
itu bahan bakar, modifikasi engine, maupun kendaraan mereka.
3.Bagi Distributor engine atau repair engine,
digunakan untuk menguji performa atau ketahanan produk maupun untuk memastikan
bahwa produk yang direpair /overhaul sudah dalam kondisi terbaik sebelum
dideliver ke customer.
Tipe alat pengukuran Dynamometer
Berbagai jenis produk saat ini sudah beredar yang
mampu mengukur nilai Torsi dan Horsepower, baik untuk mendapatkan hasil Torsi
dan Horsepower HP pada mesin (flywheel) yang lazim disebut Engine HP, maupun
untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower pada roda, yang lazim disebut
On-Wheel HP.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan
Horsepowerpada flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input)
ke mesin Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang
terambung ke kruk-as (crankshaft).
Pada tipe Chassis Dynamometer, mesin kendaraan
tersambung ke transmisi, ke transfer-case dan ke axle differential. Sehingga
pengetasan ini menggunakan mesin dan seluruh sasis kendaraan dalam keadaan
lengkap terpasang.
Pada umumnya kategori Chassis Dynamometer dibagi menjadi
ON-AXLE TORSI & HORSEPOWER dan
ON-WHEEL TORSI & HORSEPOWER.
2a. Axle Dynamometer :
Pada alat pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda kendaraan yang akan dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan (kiri/kanan) harus dilepas, sehingga adaptor dari mesin Dynamometer dapat dipasangkan pada as roda kendaraan
2b. On-Wheel Chassis Dynamometer :
Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel Dynamometer, roda kendaraan yang akan dites bertumpu pada gelondong "Roller" yang terhubung ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Dengan pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai On-Wheel Dyno. Hasil dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno Result (karena Velg dan Ban terpasang).
Dengan fungsi dan manfaat yang ada, alat Dynamometer
ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu produsen di industri
otomotif, tuner, pembalap hingga masyarakat umum.
Untuk produsen industri otomotif, Dyno test merupakan alat untuk untuk menguji produknya. Apakah ada peningkatan performa setelah produknya itu diaplikasikan pada kendaraan yang dites. Dengan demikian produknya dapat dipertanggung jawabkan.
Bagi para tuner dan pembalap, sudah tentu hasil test Dyno menjadi acuan untuk mengantisipasi performa kendaraan. Dyno test dapat mendukung proses tuning mesin. Naik-turunnya grafik Power, Torque dan AFR (perbandingan udara dan bahan bakar) digunakan untuk mengatur setting ignition timing dan fuel pada komponen mesin maupun komputer mesin (ECU). Dengan pengaturan yang detail dan baik, performa mesin menjadi sangat optimal dan efisien, sekaligus aman.
Sementara bagi masyarakat umum, khususnya penyuka modifikasi pada mesin, hasil Dyno test dapat memperlihatkan perubahan performa. Artinya, kita akan mengetahui secara pasti apakah modifikasi yang dilakukan memang tepat dan tidak menghamburkan banyak biaya.
Selain hal di atas manfaat atau peran yang dimiliki oleh dynamometer diantaranya:
1.Bagi manufaktur kendaraan , digunakan untuk
quality control terhadap kendaraan hasil produksinya, untuk memastikan
kendaraan yang diproduksi sesuai standard yang ditentukan.
2.Bagi research & development, digunakan untuk
uji coba demi menghasilkan formula terbaik dari hasil rancangan mereka, baik
itu bahan bakar, modifikasi engine, maupun kendaraan mereka.
3.Bagi Distributor engine atau repair engine,
digunakan untuk menguji performa atau ketahanan produk maupun untuk memastikan
bahwa produk yang direpair /overhaul sudah dalam kondisi terbaik sebelum
dideliver ke customer.
Tipe alat pengukuran Dynamometer
Berbagai jenis produk saat ini sudah beredar yang mampu mengukur nilai Torsi dan Horsepower, baik untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower HP pada mesin (flywheel) yang lazim disebut Engine HP, maupun untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower pada roda, yang lazim disebut On-Wheel HP.
1.Engine
Dynamometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan
Horsepowerpada flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input)
ke mesin Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang
terambung ke kruk-as (crankshaft).
2.Chassis
Dynamometer
Pada tipe Chassis Dynamometer, mesin kendaraan
tersambung ke transmisi, ke transfer-case dan ke axle differential. Sehingga
pengetasan ini menggunakan mesin dan seluruh sasis kendaraan dalam keadaan
lengkap terpasang.
Pada umumnya kategori Chassis Dynamometer dibagi
menjadi ON-AXLE TORSI & HORSEPOWER dan
ON-WHEEL TORSI & HORSEPOWER.
2a. Axle
Dynamometer :
Pada alat
pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda kendaraan yang akan
dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan
Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan (kiri/kanan) harus dilepas, sehingga
adaptor dari mesin Dynamometer dapat dipasangkan pada as roda kendaraan
2b. On-Wheel Chassis Dynamometer :
Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel
Dynamometer, roda kendaraan yang akan dites bertumpu pada gelondong
"Roller" yang terhubung ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan
Torsi dan Horsepower. Dengan pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai
On-Wheel Dyno. Hasil dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno
Result (karena Velg dan Ban terpasang).
Dengan fungsi dan manfaat yang ada, alat Dynamometer
ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu produsen di industri
otomotif, tuner, pembalap hingga masyarakat umum.
Untuk produsen industri otomotif, Dyno test
merupakan alat untuk untuk menguji produknya. Apakah ada peningkatan performa
setelah produknya itu diaplikasikan pada kendaraan yang dites. Dengan demikian
produknya dapat dipertanggung jawabkan.
Bagi para tuner dan pembalap, sudah tentu hasil test
Dyno menjadi acuan untuk mengantisipasi performa kendaraan. Dyno test dapat
mendukung proses tuning mesin. Naik-turunnya grafik Power, Torque dan AFR
(perbandingan udara dan bahan bakar) digunakan untuk mengatur setting ignition
timing dan fuel pada komponen mesin maupun komputer mesin (ECU). Dengan
pengaturan yang detail dan baik, performa mesin menjadi sangat optimal dan
efisien, sekaligus aman.
Sementara bagi masyarakat umum, khususnya penyuka
modifikasi pada mesin, hasil Dyno test dapat memperlihatkan perubahan performa.
Artinya, kita akan mengetahui secara pasti apakah modifikasi yang dilakukan
memang tepat dan tidak menghamburkan banyak biaya.
thanks gan atas artikel yg telah dipaparkan, sangat bermanfaat
ReplyDeletedynamometer