Apa Yang Dimaksud Chassis Dynamometer
1:29 PM
Chassis dynamometer ialah perangkat untuk mengerjakan suatu
pengujian dan pengukuran kecepatan konstan, beban jalan, dan kekuatan dari
suatu kendaraan. Kendaraan yang dipasang pada chassis dynamometer dengan
memakai perangkat pengekangan dan memakai roller pada masing-masing as rodanya
guna menguji kekuatan dari roda tersebut.
Pada chassis dynamometer, mesin kendaraan tersambung ke
transmisi, kemudian ke transfer-case dan ke axle differential. Sehingga
pengujian ini memakai mesin dan semua sasis kendaraan dalam suasana lengkap dan
terpasang.
Pada umumnya kelompok chassis dynamometer dipecah menjadi
ON-AXLE TORQUE & HORSEPOWER dan ON-WHEEL TORQUE & HORSEPOWER.
- Axle Dynamometer :
Pada perangkat pengujian yang memakai axle dynamometer, Axle
(As) roda kendaraan yang bakal di uji disambungkan ke perangkat chassis
dynamometer sebagai input guna pengetesan torsi dan horsepower. Bagi itu,
seluruh roda kendaraan mesti dilepas, sampai-sampai adaptor dari dynamometer
bisa dipasangkan pada as roda kendaraan.
- On-Wheel Chassis Dynamometer :
Pada perangkat pengujian memakai On-Wheel Dynamometer, roda
kendaraan yang bakal di uji bertumpu pada roller (gelondong) yang terhubung ke
perangkat dynamometer sebagai input guna pengujian torsi dan horsepower. Dengan
pengetesan dari roda, maka perangkat ini dinamakan sebagai On-Wheel Dyno. Hasil
dyno test dari perangkat ini masuk dalam kelompok on-wheel dynamometer result
(karena velg dan ban terpasang).
Chassis Dynamometer
Mode dasar yang dipakai oleh chassis dynamometer terdapat 3
yakni :
- Traksi control gaya
Dalam mode ini dynamometer memegang kekuatan set terlepas
dari kecepatan atau parameter lainnya.
- Kecepatan kontrol konstan (velocity)
Mode ini dipakai misalnya untuk mengerjakan pengukuran daya
statis.
- Beban Jalan Simulasi (beban kendaraan)
Chassis dynamometer mensimulasikan jalan yang cocok untuk
menata parameter.
Dengan faedah dan guna pada chassis dynamometer, dalam
pengaplikasiannya dapat dipakai oleh sekian banyak kalangan, baik tersebut produsen di industry
otomotif, tuner, pembalap, sampai masyarakat umum.
Untuk produsen industri otomotif, dyno test yang dilakukan
dapat menjadi pengujian pada produknya untuk memahami ada penambahan performa
atau tidak sesudah produknya diaplikasikan pada kendaraan yang di tes. Dengan
demikian produknya bisa mereka pertanggung jawabkan.
Bagi semua tuner dan pembalap, hasil test dari chassis
dynamometer dapat menjadi acuan untuk menyaksikan seberapa cepat kendaraan
mereka dan seberapa besar beban yang ada. Di samping itu, pengujian dengan
memakai chassis dynamometer guna mengantisipasi terdapat penurunan performa
kendaraan dan pun mendukung proses tuning mesin.
Sementara itu, untuk masyarakat umum, terutama untuk yang
memiliki kendaraan cepat, hasil dari dyno test ini dapat menyaksikan performa
kendaraan anda. Artinya, kita dapat melihat modifikasi yang saya dan anda
lakukan menambah kualitas kendaraan kamu atau tidak.