Aston Martin Berencana Membuat Hypercar Baru
3:58 PM
Di samping model
yang laksana valkyrie yang baru, Aston Martin telah menciptakan rencana guna menjadi
sponsor utama kesebelasan F1 dan sedang mengevaluasi program mesin guna tahun
2021.
Setelah,
aston martin memperkuat kerjasama dengan red bull racing, mereka sudah merencanakan
untuk membuat model performa tinggi yang batu di sepanjang deretan mobil
valkyrie hypercar miliknya. Marque Inggris pun serius mempertimbangkan untuk
menginjak ranah rumus 1 dengan program mesin dan sebagai sponsor utama guna tim
F1.
Aston martin
sudah mensponsori kesebelasan red bull F1 semenjak 2016 sebagai unsur aliansi
dari perancang kesebelasan red bull yakni Adrian Newey yang membuat dan
merancang hypercar valkyrie. Sekarang, kerja sama ini sudah berkembang dari
sisi kolaborasi dalam membuat produk baru dan produsen mobil di Inggris yang
menjadi sponsor kesebelasan F1 nya.
Meskipun
tidak terdapat rincian produk yang terungkap, aston martin telah menyerahkan petunjuk
bahwa valkyrie ialah “yang kesatu dalam susunan produk yang luar biasa” yang
mengindikasikan bahwa kolaborasi itu akan menghasilkan model edisi terbatas
yang berorientasi pada kinerja yang serupa.
Markas red
bull racing yang sedang di Milton Keynes, Inggris bakal memilih peningkatan aston
martin advanced performance center baru akhir tahun ini, yang bakal mempekerjakan
selama 110 staff aston martin yang bakal bekerja untuk membuat mobil sport
baru.
Dari tahun
2018, kesebelasan F1 bakal kembali tampil dengan aston martin red bull racing,
walau masih akan memakai mesin Renault, yang ketika ini bermerek unit TAG
Heuer. Namun, CEO Aston Andy Palmer sudah mengkonfirmasi ketertarikan untuk
menginjak perlombaan itu sebagai produsen mesin pada tahun 2021, saat peraturan
teknis yang baru diputuskan untuk di perkenalkan. Aston martin telah
mengerjakan pembicaraan dengan industri beda dan badan pengatur F1 tentang
ketentuan baru tersebut.
Palmer
menuliskan setiap entri yang dilaksanakan aston tergantung pada pengendalian
ongkos perusahaan yang diberlakukan. Dia berbicara “We are not about to enter
an engine war with no restrictions in cost or dynamometer hours, but if the FIA
can create the right environment, we would be interested in getting involved.”
Seperti yang dikutip autocarindia.com.
Tim red bull
racing telah memakai mesin Renault semenjak 2007 dan mengklaim bahwa 4 gelar
dari pembalap yang mempunyai nama Sebastian Vettel semenjak 2010-2013. Namun,
ada kompetisi yang sedang dilangsungkan antara kedua perusahaan tersebut.
Dengan pemasok mesin dari Prancis mereka merasa tidak menerima lumayan pujian
sebab kontribusinya terhadap judul tersebut. Itulah yang mengakibatkan unit
Renault red bull dinobatkan sebagai TAG Heuers melewati kesepakatan dari
sponsor. Dan Renault baru-baru ini menyelamatkan kesepakatan guna memasok mesin
ke McLaren dari 2018 dan seterusnya.
Sebenarnya,
hasil dari pengujian memakai chassis dynamometer sangat dominan dalam dunia
pacu F1 ini sebab menguji kestabilan kecepatan dan daya tahan pada ketika pertandingan
atau perlombaan rumus F1 ini.
Disamping
itu, proses pengujian mesin sebelum rangka dipasang pun sangat penting supaya mengetahui
kestabilan situasi mesin pada ketika mesin dipasang ke rangka atau beban pada
mesin tersebut. Dengan engine dynamometer yang dapat menguji mesin dengan
akurat dan tepat menjadi penyelesaian utama untuk perusahaan sekelas Aston
Martin dan Palmer.